Sabtu, 09 April 2011

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB 2 NO 15 (SOAL 2-15)

SOAL :
Suatu buku teks keuangan menyatakan informasi akuntansi akrual sebagai sup paku. Resep sup paku mencakup bahan sup biasa seperti kaldu dan mie, tetapi juga berisi paku. Hal ini berarti setiap sendok sup paku, seseorang akan mendapatkan paku bersama kaldu dan mi. Oleh karena itu, setiap memakan sup, orang harus membuang paku dari setiap suapan sup. Buku teks tersebut kemudian menyatakan bahwa akuntansi memberikan banyak informasi berharga pada laporan keuangan, tetapi seseorang harus membuang akrual akuntansi (paku) untuk menjadikan informasi tersebut berguna.
Diminta : Kritiklah analogi akuntansi akrual dengan “sup paku”

Jawab :
Dibandingkan dengan sup paku, mungkin lebih tepat kalau diumpamakan dengan “gado-gado”. Informasi yang terdapat dalam akuntansi pada laporan keuangan beraneka macam. Sama seperti gado-gado yang terdiri dari berbagai jenis sayuran, tahu, tempe, serta campuran bumbu kacangnya.
Hanya saja terkadang kita tidak membutuh kan semua informasi yang ada, melainkan sebagian. Begitupun dengan gado-gado. Tidak semua bahan yang ada kita suka atau kita butuhkan. Mungkin kita tidak suka dengan salah satu jenis sayurnya atau munkin juga dengan pedasnya.
Dengan demikian, sesungguhnya kita hanya memerlukan sebagian kecil informasi dari banyaknya informasi yang terdapat pada suatu laporan keuangan

Selasa, 05 April 2011

Analisis Laporan Keuangan : Bab 3 no 36 (3-36)

Soal :
Definisikan sebuah komitmen & berikan 3 contoh komitmen dalam sebuah perusahaan!
Jawab :
KOMITMEN DALAM SEBUAH PERUSAHAAN
Pengertian
Porter (Mowday, dkk, 1982:27) mendefinisikan komitment organisasi sebagai kekuatan yang bersifat relatif dari individu dalam mengidentifikasikan keterlibatan dirinya kedalam bagian organisasi. Hal ini dapat ditandai dengan tiga hal, yaitu :
1.Penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi.
2.Kesiapan dan kesedian untuk berusaha dengan sungguh-sungguh atas nama organisasi.
3.Keinginan untuk mempertahankan keanggotaan di dalam organisasi (menjadi bagian dari organisasi).
Sedangkan Richard M. Steers (1985 : 50) mendefinisikan komitmen organisasi sebagai rasa identifikasi (kepercayaan terhadap nilai-nilai organisasi), keterlibatan (kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi) dan loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan) yang dinyatakan oleh seorang pegawai terhadap organisasinya. Steers berpendapat bahwa komitmen organisasi merupakan kondisi dimana pegawai sangat tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai, dan sasaran organisasinya. Komitmen terhadap organisasi artinya lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan. Berdasarkan definisi ini, dalam komitmen organisasi tercakup unsur loyalitas terhadap organisasi, keterlibatan dalam pekerjaan, dan identifikasi terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi
Secara singkat pada intinya beberapa definisi komitmen organisasi dari beberapa ahli diatas mempunyai penekanan yang hampir sama yaitu proses pada individu (pegawai) dalam mengidentifikasikan dirinya dengan nilai-nilai, aturan-aturan, dan tujuan organisasi. Disamping itu, komitmen organisasi mengandung pengertian sebagai sesuatu hal yang lebih dari sekedar kesetiaan yang pasif terhadap organisasi, dengan kata lain komitmen organisasi menyiratkan hubungan pegawai dengan perusahaan atau organisasi secara aktif. Karena pegawai yang menunjukkan komitmen tinggi memiliki keinginan untuk memberikan tenaga dan tanggung jawab yang lebih dalam menyokong kesejahteraan dan keberhasilan organisasi tempatnya bekerja.
Jenis Komitmen
Komitmen organisasi dapat dibedakan menjadi 2 bagian:
1. Jenis Komitmen menurut Allen & Meyer
Allen dan Meyer (dalam Dunham, dkk 1994: 370 ) membedakan komitmen organisasi atas tiga komponen, yaitu : afektif, normatif dan continuance.
Komponen afektif berkaitan dengan emosional, identifikasi dan keterlibatan pegawai di dalam suatu organisasi.
Komponen normatif merupakan perasaan-perasaan pegawai tentang kewajiban yang harus ia berikan kepada organisasi.
Komponen continuance berarti komponen berdasarkan persepsi pegawai tentang kerugian yang akan dihadapinya jika ia meninggalkan organisasi.
Meyer dan Allen berpendapat bahwa setiap komponen memiliki dasar yang berbeda. Pegawai dengan komponen afektif tinggi, masih bergabung dengan organisasi karena keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi. Sementara itu pegawai dengan komponen continuance tinggi, tetap bergabung dengan organisasi tersebut karena mereka membutuhkan organisasi. Pegawai yang memiliki komponen normatif yang tinggi, tetap menjadi anggota organisasi karena mereka harus melakukannya.
Setiap pegawai memiliki dasar dan tingkah laku yang berbeda berdasarkan komitmen organisasi yang dimilikinya. Pegawai yang memiliki komitmen organisasi dengan dasar afektif memiliki tingkah laku berbeda dengan pegawai yang berdasarkan continuance. Pegawai yang ingin menjadi anggota akan memiliki keinginan untuk menggunakan usaha yang sesuai dengan tujuan organisasi. Sebaliknya, mereka yang terpaksa menjadi anggota akan menghindari kerugian finansial dan kerugian lain, sehingga mungkin hanya melakukan usaha yang tidak maksimal. Sementara itu, komponen normatif yang berkembang sebagai hasil dari pengalaman sosialisasi, tergantung dari sejauh apa perasaan kewajiban yang dimiliki pegawai. Komponen normatif menimbulkan perasaan kewajiban pada pegawai untuk memberi balasan atas apa yang telah diterimanya dari organisasi.
2. Jenis komitmen organisasi dari Mowday, Porter dan Steers
Komitmen organisasi dari Mowday, Porter dan Steers lebih dikenal sebagai pendekatan sikap terhadap organisasi. Komitmen organisasi ini memiliki dua komponen yaitu sikap dan kehendak untuk bertingkah laku. Sikap mencakup:
Identifikasi dengan organisasi yaitu penerimaan tujuan organisasi, dimana penerimaan ini merupakan dasar komitmen organisasi. Identifikasi pegawai tampak melalui sikap menyetujui kebijaksanaan organisasi, kesamaan nilai pribadi dan nilai-nilai organisasi, rasa kebanggaan menjadi bagian dari organisasi.
Keterlibatan sesuai peran dan tanggungjawab pekerjaan di organisasi tersebut. Pegawai yang memiliki komitmen tinggi akan menerima hampir semua tugas dna tanggungjawab pekerjaan yang diberikan padanya.
Kehangatan, afeksi dan loyalitas terhadap organisasi merupakan evaluasi terhadap komitmen, serta adanya ikatan emosional dan keterikatan antara organisasi dengan pegawai. Pegawai dengan komitmen tinggi merasakan adanya loyalitas dan rasa memiliki terhadap organisasi.
Sedangkan yang termasuk kehendak untuk bertingkah laku adalah:
Kesediaan untuk menampilkan usaha. Hal ini tampak melalui kesediaan bekerja melebihi apa yang diharapkan agar organisasi dapat maju. Pegawai dengan komitmen tinggi, ikut memperhatikan nasib organisasi.
Keinginan tetap berada dalam organisasi. Pada pegawai yang memiliki komitmen tinggi, hanya sedikit alasan untuk keluar dari organisasi dan berkeinginan untuk bergabung dengan organisasi yang telah dipilihnya dalam waktu lama.
Jadi seseorang yang memiliki komitmen tinggi akan memiliki identifikasi terhadap organisasi, terlibat sungguh-sungguh dalam pegawaian dan ada loyalitas serta afeksi positif terhadap organisasi. Selain itu tampil tingkah laku berusaha kearah tujuan organisasi dan keinginan untuk tetap bergabung dengan organisasi dalam jangka waktu lama.

Analisis Laporan Keuangan : Bab 3 no 11 (3-11)

Soal :
a) Identifikasikan klasifikasi sewa oleh Lessor. Jelaskan kriteria untuk mengklasifikasikan setiap jenis sewa!
b) Jelaskan Prosedur Akuntansi sewa oleh Lessor!
Jawab :
a) Dari Sudut Lessor
Terdapat beberapa jenis leasing yang disesuaikan dengan kebutuhan dan luas
bidang lease, yang anta lain adalah:
1. Sales Type Leases
Sales type leases merupakan finacial lease, tetapi dalam hal ini leased property
pada saat permulaan lease mempunyai nilai yang berbeda dengan cost yang
ditanggung lessor. Lessor dalam hal ini bisa mempakan suatu fabrikan atau dealer
yang memakai metode leasing sebagsai salah satu jalur pmasarannya.
2. Direct Financing Leases
Direct Financing leases adalah salah satu bentuk financial leasing yang dibiayai
langSung oleh lessor. Ditinjau mengenai tarifnya, tiap pembayaran leasse terdiri
dari bagian pengembalian investasi lessor dalam lease terdiri dari pagian
pengambilan investasdi lessor dalam leased property tersebut ditambah dengan
komponen income (keuntungan) yang diharapkan.
Metode ini sering disebut full payout leasing, yaitu menunjukkan bahwa lessor
membiayai sepenuhnya (100%) dari lease peroperty yang bersangkutan.
Baik Sales Type maupun Direct Financial Lease harus memenuhi syarat yang
tersebut pada persyaratan-persyaratan capital lease, ditambah dengan kedua
syarat yang tercantum dibwah ini,
a. Coooectibilitias pembayaran lease yang minimum dapat diramalkan secara
wajar (reasonable).
b. Tidak ada faktor uncertainties besar yang mempengaruhi jumlah
unreimbursable cost, yang hams dibayar oleh lessor sehubungan dengan lease
yang bersangkutan.
3. Leverage Leases
Leverage leases adalah financial lease dalam bentuk yang lebih kompleks sebab
melibatkan sekurangnya tiga pihak yng berdiri sendiri. Jadi disamping lessor dan
lessee ada pula credit proveder atau debt perticipatnt yang membiayai sebagaian
besar leased property. Dalam hal leverage leases, si lessee mempunyai equipment
dan melakukan penawaran harga; sama halnya dengan non leverage leases.
Tetapi dalam hal ini si lessor hanya menanggung sebagian kecil saja dari
pembiayaan leased property (sekitar 20% -40%) sedangkan sisanya ditanggung
oleh pihak ketiga (debt participant). Biasanya metode ini dipergunakan untuk
pembelian /pembiayaan barang modal yang nilainya sangat besar, sehingga tidak
mungkin dipikul sendiri oleh lessor.
4. Operating Lease
Operating lease adalah suatu kontrak dimana barang leasenya tidak diamortisir
sampai babis selama primary leade period dan lessor tidak mengharpkan profit
semata-mata dari rental lease tersebut tetapi mengharpkan adanya recovery dari
hasil penjualan barang atau dengan menyewakan kembali barang itu kepada
pihak berikutnya.
Untuk memahami klasifikasi lease, berikut ini disajikan flow chart kalisfikasi
lease yang ditinjau dari segi lessee dan segi lessor:
b) Perlakan Akuntansi Oleh Perusahaan Sewa Guna Usaha (Lessor)
Berbeda dengan pihak lessee, lessor memperlakukan transaksi sebagai
berikut :
1. Pada Finance lease
a) Penanaman netto dalam aktiva yang disewaguna ushakan harus diperlakukan
dan dicatat sebagai penanaman netto sewa guna usaha. Jumlah penanaman
netto terdiri dari jumlah piutang sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga
opsi) yang akan diterima oleh perusahaan sewa guna usaha pada akhir masa
sewa guna usaha dikurangai dengan pendapatan sewa guna usaha yang belum
diakui (unearned lease income), dan simpanan jaminan (security income).
b) Selisih antara piutang sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi)
dengan perolehan aktiva yang disewaguna usahakan diperlukan sebagai
pendapatan sewa guna usaha yang belum diakui (unearned lease income).
c) Pendapatan sewa guna usaha yang belum diakui harus dialokasikan secara
konsisten sebagai pendapatan tahun berjalan berdasarkan tingkat
pengembalian berkala (Periodie rate of retur) atas penanaman netto
perusahaan sewa guna usaha.
d) Apabila perusahaan sewa guna usaha menjual barang modal kepada penyewa
guna usaha sebelum berakhirnya masa sewa guna usaha maka perbedaan
antara harga jual dengan penanaman netto dalam sewa guna usaha pada saat
penjualan dilakukan harus diakui dan dicatat sebagai keuntungan atau
kerugian periode berjalan.
e) Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi sewa guna usaha
harus diakui dan dicatat sebagai pendapatan periode berjalan.
2. Pada Operating Lease
a) Barang modal yang disewagunausahakan harus diperlakukan dan dicatat
sebagai aktiva sewa guna usaha berdasarkan harga perolehan.
b) Pembayaran sewa guna usaha (lese payment) selama tahun berjalan yang
diperoleh dari penyewa guna usaha diakui dan dicatat sebagai pendapatan
sewa. Pendapatan sewa harus diakui dan dicatat berdasarkan metode garis
lurus sepanjang masa sewa guna usaha, meskipun pembyaran sewa guna
usaha mungkin dilakukan dalam jumlah yang tidak sama setiap periode
c) Penyusutan aktiva yang disewagunausahakan harus dilakukan dalam jumlah
yang layak berdasarkan taksiran masa manfaatnya.
d) Kalau aktiva yang disewagunausahakan dijual maka perbedaan antara nilai
buku dan harga jual harus diakui dan dicatat sebagai kerugian atau
keuntungan tahun berjalan.
Pelaporan dan Transaksi Sewa Guna Usaha Oleh Perusahaan Sewa Guna Usaha (Lessor)
1. Pada Finance Lease
a. Aktiva dilaporkan berdasarkan urutan likuiditasnya, kewajiban dilaporkan
berdasarkan urutan jatuh temponya tanpa mengelompokkan ke dalam
unsur lancar dan tidak lancar (Uncelassified balance sheet)
b. Penanaman netto dalam aktiva yang disewagunausahakan harus
dilaporkan dalam neraca sebagai berikut :
Piutang sewa guna usaha Rp. XXX
Nilai sisa yang terjamin XXX
Pendapatan sewa guna usaha yang belum diakui (XXX)
Simpanan Jaminan (XXX)
Penanaman netto sewa guna usaha XXX
Penyisihan piutang sewa guna usaha yang diragukan (XXX)
Jumlah penanaman netto XXX
c. Laporan laba rugi disajikan sedemikian rupa sehingga pendapatan
dilaporkan dalam kelompok yang terpisah dari kelompok biaya (single
step). Pendapatan sewa guna usaha harus dilaporkan sebagai komponen
utama dalam kelompok pendapatan.
d. Jumlah penanaman netto dan pendapatan sewa guna usaha dalam sewa
guna usaha sindikasi dan leveraged leases harus dilaporkan masingmasing
pihak secara proporsional sesuai penyertaannya.
e. Pengungkapan yang layak harus dicantumkan dalam catatan atas laporan
keuangan mengenai hal-hal sebagai berikut :
- Kebijakan akuntansi penting yang digunakan sehubungan dengan
transasksi sewa guna usaha.
- Jumlah pembayaran sewa guna usaha paling tidak untuk dua tahun
berikutnya.
- Sifat dari simpanan jaminan yang mernpakan kewajiban perusahaan
sewa guna usaha kepada penyewa guna usaha.
- Piutang sewa guna usaha yang dijaminkan kepada pihak ketiga.
- Sewa guna usaha sindikasi dan leveraged leases.
2. Pada Operating Lease
a. Barang modal yang disewagunausahakan dilaporkan berdasarkan harga
perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan.
b. Aktiva yang disewagunausahakan dilaporkan secara terpisah dri aktiva
tetap yang tidak disewagunausahakan.
c. Perhitungan laba rugi harus disusun sedemikian rupa sehingga seluruh
pendapatan dilaporkan dalam kelompok terpisah dari kelompok biaya
(single step). Pendapatan sewa guna usaha harus dilaporkan sebagai
komponen utama dalam kelompok pendapatan.
d. Penyusutan aktiva yang disewa guna usaha akan dilaporkan secara
terpisah dari penyusutan yang tidak disewagunausahakan.
e. Pengungkapan yang layak hauns dicantumkan dalam catatan atas laporan
keuangan mengenai hal-hal sebagai berikut :
- Kebijakan akuntansi penting yang digunakan sehubungan dengan
transaksi sewa guna usaha.
- Jumlah pembayaran sewa guna usaha paling tidak untuk dua tahun
berikutnya.
- Sifat dari simpanan Jaminan (jika ada)
- Aktiva yang disewagunausahakan yang dijaminkan kepada pihak ketiga.
Sewa guna usha sindikasi dan leveraged leases

Analisis Laporan Keuangan : Bab 1 no 16 (1-16)

Soal :
Identifikasikan dan uraikan setidaknya 4 kategori alat analisis keuangan
Jawab :
4 jenis alat analisis keuangan, yaitu :
1. Analisis Laporan Keuangan Komparatif
Dilakukan dengan cara menelaah neraca, laporan laba rugi, atau laporan arus kas yang berurutan dari 1 periode ke periode lainnya. Analisis ini meliputi penelaahan perubahan saldo tiap-tiap akun selama beberapa tahun. Perbandingan laporan selama beberapa periode menunjukan arah, kecepatan, dan jangkauan jarak sebuah trend.
2. Analisis Laporan Keuangan Common-Size
Proporsi kelompok yang membentuk suatu pos tertentu bermanfaat bagi Analisis Laporan Keuangan. Secara khusus, dalam analisis neraca, total asset biasa dinyatakan 100%. Kemudian pos-pos dalam kelompok ini dinyatakan sebagai persen terhadap total bersangkutan. Karena total pos-pos dalam kelompok adalah 100%, analisis ini disebut menghasilkan laporan keuangan common-size. Dapat juga disebut analisis vertikal karena evaluasi pos dari atas ke bawah (atau dari bawah ke atas) dalam laporan common-size.
3. Analisis Rasio
Merupakan salah 1 alat analisis keuangan yang paling populer atau umum digunakan. Sebuah rasio menyatakan hubungan matematis antara 2 kuantitas. Rasio 300 terhadap 100 dapat dinyatakan sebagai 3:1. Meskipun perhitungan rasio merupakan operasi aritmatika sederhana, interpretasinya dapat lebih kompleks.
4. Analisis Arus Kas
Digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi sumber dan penggunaan dana. Analisis arus kas menyediakan pandangan tentang bagaimana perusahhan memperoleh pendanaannya dan menggunakan sumber dayanya. Analisis ini juga digunakan dalam peramalan arus kas dan bagian dari analisis likuiditas.

Jumat, 05 November 2010

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB 1.PENGANTAR SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Sistem informasi manajemen (SIM) bukan sistem informasi keseluruhan, karena tidak semua informasi di dalam organisasi dapat dimasukkan secara lengkap ke dalam sebuah sistem yang otomatis. Aspek utama dari sistem informasi akan selalu ada di luar sistem komputer. Pengembangan SIM canggih berbasis komputer memerlukan sejumlah orang yang berketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer organisasi. Banyak organisasi yang gagal membangun SIM karena :
1.Kurang organisasi yang wajar
2.Kurangnya perencanaan yang memadai
3. Kurang personil yang handal
4. Kurangnya partisipasi manajemen dalam bentuk keikutsertaan para manajer dalam merancang sistem, mengendalikan upaya pengembangan sistem dan memotivasi seluruh personil yang terlibat.
SIM yang baik adalah SIM yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh artinya SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat. Organisasi harus menyadari apabila mereka cukup realistis dalam keinginan mereka, cermat dalam merancang dan menerapkan SIM agar sesuai keinginan serta wajar dalam menentukan batas biaya dari titik manfaat yang akan diperoleh, maka SIM yang dihasilkan akan memberikan keuntungan dan uang. Secara teoritis komputer bukan prasyarat mutlak bagi sebuah SIM, namun dalam praktek SIM yang baik tidak akan ada tanpa bantuan kemampuan pemrosesan komputer.
MANAJEMEN INFORMASI
Dalam suatu perusahaan, tersedia lima jenis utama sumber daya yakni manusia, material, mesin, uang, dan informasi. Manusia, material, mesin, dan uang merupakan sumber daya yang berwujud (sumber daya fisik), mereka ada secara fisik dan dapat disentuh. Sedangkan informasi merupakan sumber daya konseptual yang berupa informasi dan data. Para manajer menggunakan sumber daya konseptual untuk mengelola sumber daya fisik dengan cara yang paling efektif.
Manajemen informasi yakni aktivitas manajer memperoleh informasi, mengunakannya seefektif mungkin, dan membuangnya pada saat yang tepat. Sumber daya yang diperoleh manajer disusun agar siap digunakan pada saat diperlukan. Manajer memastikan bahwa data yang diperoleh dapat diproses menjadi sebuah informasi bagi orang yang tepat disaat yang tepat dan dalam bentuk yang tepat. Manajer akan membuang informasi yang tidak berguna lagi dan menggantikannya dengan informasi yang mutakhir dan akurat.
Dua alasan yang mendasari manajer memberikan perhatian pada manajemen informasi adalah yang pertama, kegiatan bisnis telah menjadi semakin rumit. Kedua, komputer telah mencapai kemampuan yang semakin baik.
Kerumitan kegiatan bisnis yang meningkat. Hal ini terjadi karena hal-hal berikut:
• Pengaruh ekonomi internasional. Pengaruh ini dapat dilihat dari nilai relatif mata uang tiap negara, dimana pembeli akan melakukan pembelian di negara-negara yang mata uangnya memiliki nilai paling besar.
• Persaingan dunia. Dampak dari persaingan dalam skala dunia terlihat pada impor dari luar negeri.
• Kerumitan teknologi yang meningkat. Untuk bersaing secara global, perusahaan-perusahaan banyak melakukan investasi pada teknologi agar mereka dapat melakukan operasi yang diperlukan.
• Batas waktu yang semakin meningkat. Semua tahap operasi bisnis sekarang dilakukan secara lebih cepat dari sebelumnya dengan bantuan teknologi yang ada.
• Kendala-kendala sosial. Dalam melakukan proses bisnis, banyak tercipta produk dan jasa yang tidak diinginkan masyarakat, misalnya limbah pabrik yang dihasilkan oleh sebuah industri yang berdampak pada pencemaran lingkungan.
Kemampuan komputer yang semakin baik. Di jaman sekarang, komputer bukan lagi merupakan barang istimewa bagi pemakai, namun sudah disamakan halnya dengan peralatan kantor lainnya. Hampir setiap orang hampir bisa mengoperasikan komputer dengan berbagai aplikasinya.
PARA PEMAKAI INFORMASI
Para pemakai komputer meliputi manajer, non-manajer, dan organisasi dalam lingkungan perusahaan. Dalam hal manajer sebagai pemakai informasi, sistem informasi manajemen (SIM) merupakan suatu sistem informasi pemecahan masalah. Dalam suatu perusahaan, manajer ada di berbagai tingkat dan dalam berbagai area bisnis.
Adapun tingkat-tingkat manajemen dibagi atas:
• Tingkat perencanaan strategis (strategic planning level): manajer pada puncak hierarki organisasi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan di masa datang
• Tingkat pengendalian manajemen (management control level): manajer tingkat menengah yakni mencakup manajer wilayah, direktur produk, dan kepala divisi yang bertanggungjawab mengubah rencana menjadi tindakan dan memastikan agar tujuan tercapai
• Tingkat pengendalian operasional (operational control level): manajer tingkat bawah yang mencakup kepala departemen, supervisor, dan pemimpin proyek yang bertanggungjawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan.
Dilihat dari pengaruh informasi, semakin tinggi tingkat manajer, semakin luas pengaruh informasi yang dibutuhkan. Sedangkan dilihat dari bentuk penyajian informasi, semakin tinggi tingkat manajer, maka semakin ringkas informasi yang diperlukan.
Sedangkan area bisnis tradisional perusahaan ada tiga, yakni pemasaran, manufaktur, dan keuangan serta dua area tambahan yaitu sumber daya manusia dan jasa informasi.
Walau tampak perbedaan yang jelas antara berbagai tingkatan manajemen dan area bisnis, semua manajer melaksanakan fungsi-fungsi dan peranan yang sama. Lima fungsi-fungsi manajemen adalah planning, organizing, staffing, directing, serta controlling. Sedangkan peranan manajemen mencakup aktivitas antar-pribadi (interpersonal), informasi (informational), dan keputusan (decisional).
Untuk mencapai tujuan, manajemen harus memiliki dua keahlian dasar, yaitu keahlian komunikasi dan pemecahan masalah. Dalam berkomunikasi, manajer memiliki pilihan medianya sesuai dengan gaya manajemen mereka. Sedangkan dalam pemecahan masalah, manajer terlibat dalam pengambilan keputusan dalam memilih berbagai tindakan. Selain itu, idealnya manajemen harus mengerti komputer dan informasi.


MANAJER DAN SISTEM
Manajer yang memandang organisasinya sebagai sebuah sistem akan menjadikan pemecahan masalah lebih mudah dan lebih efektif. Tidak semua sistem dapat mengatur operasinya sendiri.
Suatu sistem tanpa elemen mekanisme pengendalian lingkaran umpan balik, dan tujuan disebut sistem lingkaran terbuka (open-loop system).
Sedangkan sistem dengan tiga elemen pengendalian disebut sistem lingkaran tertutup (closed-loop system).

Suatu sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya disebut sistem terbuka (open system),
sedangkan sistem yang tidak dihubungkan dengan lingkungannya adalah sistem tertutup (closed system).
Suatu sistem dapat terdiri dari subsistem yakni bagian yang ada di dalam sebuah sistem, dan supersistem yaitu bagian dari sistem yang lebih besar.
Perusahaan bisnis adalah suatu sistem fisik yang memiliki sumber daya fisik dan sistem konseptual yang menggunakan sumber daya konseptual berupa informasi dan data. Seorang manajer akan memiliki suatu pandangan sistem yang bernilai potensial untuk mengarahkan manajer mencapai tujuan organisasinya berkaitan dengan lingkungan.
UNSUR-UNSUR SISTEM INFORMASI SEDERHANA
Semua sistem informasi mempunyai tiga kegiatan utama, yaitu menerima data sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya (output).
DATA : fakta-fakta atau sesuatu yang dianggap (belum mempunyai arti)
INFORMASI : data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, non-komputer atau kombinasi keduanya.


EVOLUSI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER
Fokus awal pada data
Selama paruh pertama abad 20, perusahaan pada umumnya mengabaikan kebutuha n informasi para manajer. Pada fase ini penggunaan komputer hanya terbatas pada aplikasi akuntansi. Nama aplikasi akuntasnsi berbasis komputer pada awalnya adalah pengolahan data elektronik (EDP) kemudian berubah menjadi Data prosesing (DP) dan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) .
Fokus baru pada informasi
Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar.
Fokus revisi pada pendukung keputusan.
Sistem pendukung keputusan (Decision support system) = sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus
dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat manajer. Manajer tsb. Berada di bagian manapun dalam organisasi pada tingkat manapun dan dalam area bisnis apapun. DSS dimaksudkan untuk mendukung kerja satu manajer secara khusus.
Spesifikasi DSS :
1. Berfokus pada proses keputusan daripada proses transaksi
2.Dirancang dengan mudah, sederhana, dapat diterapkan dengan cepat dan mudah diubah.
3.Dirancang dan dioperasikan oleh manajer
4.Mampu memberikan informasi yang berguna bagi analisis kegiatan manajerial.
5.Berkaitan dengan hanya bagian kecil dari masalah besar
6. Memiliki logika yang serupa dengan cara manajer menganilis situasi yang sama.
7. Memiliki basis data berisi informasi yang disarikan dari file dan informasi lain
organisasi yang berasal dari lingkungan eksternal.
8. Memungkinkan manajer untuk menguji hasil yang mungkin dari serangkaian
alternatif.
Fokus pada Komunikasi
Pada waktu DSS berkembang , perhatian juga difokuskan pada otomatisasi kantor (office automation/OA) OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat elektronik.
OA telah berkembang meliputi beragam aplikasi seperti konferensi jarak jauh, voice
mail, e-mail, electronik calendaring, facsimile transmission.

Fokus potensial pada konsultasi
Komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia, suatu aplikasi yang dinamakan kecerdasan buatan (artificial intelligence).
ORGANISASI JASA INFORMASI
Perusahaan yang pertama menggunakan komputer menggunakan para spesialis informasi untuk mengembangkan dan memelihara sistem berbasis komputer. Ada lima golongan utama spesialis informasi:
• Analis sistem: bekerjasama dengan pemakai mengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem yang ada
• Pengelola database: bekerjasama dengan pemakai dan analis sistem menciptakan database
• Spesialis jaringan: bekerjasama dengan analis sistem dan pemakai membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai sumber daya komputer yang tersebar
• Programmer: menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem untuk membuat kode instruksi yang menghasilkan informasi
• Operator: menangani peralatan komputer berskala besar seperti mainframe
KECENDERUNGAN MENUJU END-USER COMPUTING
End-User Computing berkembang karena (1)meningkatnya pengetahuan tentang komputer; (2) para spesialis informasi memiliki lebih banyak pekerjaan daripada yang dapat mereka tangani; (3)pasar yang dibanjiri oleh komputer mikro yang murah; (4)terciptanya perangkat lunak jadi yang menawarkan kemudahan penggunaan sistem berbasis komputer. Para spesialis informasi tetap dibutuhkan dalam pengembangan sistem yang dilakukan bersama-sam dengan pemakai.
Manfat End-User Computing
1.Memindahkan sebagian beban kerja pengembangan sistem kepada Pemakai.
2. Mengurangi Kesenjangan komunikasi antara pemakai dan spesialis Informasi
Resiko End-User Computing
1.Ketika para pemakai mengembangkan Sistem mereka sendiri ,perusahaan akan Dihadapkan pada resiko a/l:Sistem yang buruk sasarannya. Pemakai akhir mungkin menggunakan komputer untuk aplikasi yang seharusnya dilakukan dengan cara lain misalnya manual
2. Sistem yang buruk rancanagan dan dokumentasinnya. Pemakai akhir, walau memakai pengetahuan yg tinggi ttg komputer, tdk dapat menandingi frofesiona- lisme spesialis informasi dlm merancang sistem, selain itu ketegesaan dalam menjalankan sistem cenderung mengabaikan perlunya dokumentasi rancangan
BAB 2. TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI KEUNGGULAN KOMPETITIF
Perusahaan adalah suatu system fisik yang menggunakan suatu system Konseptual Sistem Fisik Perusahaan adalah : system lingkaran Tertutup dalam artian kata dikendalikan oleh manajemen menggunakan informasi umpan balik untuk meyakinkan bahwa tujuan tujuan suatu perusahaan itu tercapai. Perusahaan mengambil sumberdaya dari lingkungannnya kemudian mengubah sumber daya tersebut menjadi barang dan jasa kemudian mengembalikannya kepada lingkunganya. “Lingkungan merupakan alasan utama dari suatu perusahaan “ Perusahaan melihat perlunya penyediaan barang dan jasa untuk kebutuhan lingkungan tertentu dan menanamkan modalnya sehingga perusahaan melaksanakan aktivitasnya.
Delapan elemen Lingkungan Pemerintah : Pada tingkat pusat, daerah dan local memberikan kendala-kendala dalam bentuk undang-undang dan peraturan, tetapi juga memberikan bantuan dalam bentuk pemebelian. Masyarakat keuangan : terdiri dari lembaga2 yang mempengaruhi sumber daya uang yang tersedia bagi perusahaan. Masyarakat Global : Wilayah geografis tempat perusahaan melaksanakan operasinya. Pemasok : Penyedia material, mesin, jasa dan informasi yang digunakan oleh perusahaan untuk memproduksi barang dan jasa. Pelanggan : Pemakai atau calon pemakai Serikat Buruh : organisasi pekerja adalah organisasi bagi tenaga kerja terampil maupun tenaga kerja tidak terampil. Pesaing : Mencakup semua organisasi yang bersaing dengan perusahaan. Pemegang Saham atau Pemilik : Penanam modal dan mewakili tingkat manajemen tertinggi .
Keunggulan Kompetitif pada perusahaan I ini dapat dicapai melalui banyaknya cara seperti :
1. menyediakan barang dan jasa dengan harga yang murah.
2. Menyediakan barang dan jasa yang lebih baik dari pesaing
3. Memenuhi kebutuhan khusus suatu segmen pasar tertentu. Pada Komputer Keunggulan Kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pelanggan dipasar.

Apa Saja Sumber Daya Informasi itu ?
1 Perangkat Keras Komputer
2. Perangkat Lunak Informasi
3. Para Spesialis Informasi
4. Pemakai
5. Fasilitas
6. Data Base
Informasi Sumber daya informasi inilah yang akan nantinya menjadi keunggulan kompetitif. Contohnya manajer harus mengerti bahwa pegawai yang mampu menerapkan computer untuk permasalahan bisnisnya adalah sumber daya yang berharga demikian pula para pemakai dilingkungannya
Siapa yang mengelola sumber Daya Informasi ? Chief Information Officer (CIO) Istilah CIO memiliki pengertian lebih dari sekedar suatu gelar, memiliki pengertian suatu peran yang seharusnya dilaksanakan oleh manager jasa informasi tingkat puncak. CIO ini juga dapat dikatakan sebagai manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian manajerialnya tidak hanya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumberdaya informasi tetapi juga berbagai bidang lain dari operasi perusahaan .Seorang Manager jasa informasi dapat berperan sebagai Chief Information Officer ( CIO) dengan mengikuti berikut ini :
1.Ada waktu untuk bisnis dan pelatihan bisnis bukan hanya teknologinya
2.Membangun kemitraan dengan unit-unit bisnis jangan menunggu hingga diundang.
3.Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis.
4.Jelaskan biaya-biaya IS dalam istilah bisnis.
5. Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yg dapat diandalkan.
6.jangan bersifat defensive (Bertahan).
Perencanaan Strategi Fungsional
End-User Computing sebagai masalah Strategi Pemakai akhir tingkat Menu ( Menu-level end-user) Sebagai pemakai akhir tidak mampu menciptakan perangkat lunak mereka Sendiri, tetapi dapat berkomunikasi dengan perangkat lunak jadi dengan Menggunakan menu-menu seperti yang ditampilkan oleh perangkat lunak Berbasis wndows dan Mac Pemakai akhir Tingkat Perintah (Command Level end-User) Memiliki kemampuan menggunakan perangkat lunak jadi yg lebih dari sekedar Memilih menu. Pemakai ini mampu menggunakan bahasa peintah dari perangkat Lunak untuk melakukan operasi aritmetika dan logika pd data. Contoh : pemakai Ms Excel menggunkan perintah2 khusus u/ menyelesaikan proses yg tidak mungkin Dilakukan tingkat menu Pemakai akhir tingkat Programer (End-user programmer) Pemakai ini dapat menggunakan bahasa-bahasa pemrograman seperti BASIC Dan mengembangkan program2 yg disesuaikan kebutuhan sendiri. Personil Pendukung Fungsional. Para spesialis informasi adalah anggota dari unit unit fungsional, bukannya unit jasa Informasi dalam hal ini adalah spesialis informasi yang bededikasi pada area pemakai tertentu dan melapor pada manager fungsional.
Penggunaan Sumber Daya Informasi yang tidak efisien. Tidak adanya pengendalian terpusat perolehan perangkat keras dan lunak, perusahaan akhirnya memiliki perangkat keras yang tidak kompetibel dan perangkat lunak yang berlebihan. Hilangnya Integritas Data, kurangnya kehati2an dalam memasukkan data kedalam data base perusahaan pada saat yg sama pemakai lain menggunkan data yg salah dan mengira data trsebut tepat. Hasilnya output terkontaminasi sehingga menghasilkan keputusan yang keliru. Hilangnya keamanan , data dan perangkat lunak tidak terlindungi sehingga data dapat diakses oleh pihak pihak tertentu Hilangnya Pengendalian, pengembangan pada sisiem untuk memenuhi kebtuhan sendiri tanpa menyesuaikan dukungan komputer pada perusahaan
Manajemen Sumber Daya manusia ( Information Resources) /IRM adalah Aktivitas yg dijalankan o/ manager dalam semua tingkatan dlm perusahaan dengan tujuan mengindentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumber daya informasi yang diperlukan

Sumber :
http://www.slideshare.net/formatik/teknologi-informasi-untuk-keunggulan-kompetitif
http://ekonomister.blogspot.com/2010/10/pengantar-sistem-informasi-berbasis.html

Minggu, 21 Februari 2010

Bank

BANK

1. Pengertian Bank
Jika di tinjau dari istilah “Bank” berasal dari bahasa “Banco” dari bahasa Italia yang berarti banku. Pada awalnya banco ini tempat menukar barang-barang yang mempunya nilai yang cukup tinggi. Dengan adanya kepercayaan yang semakin terhadap banco-banco ini, maka orang bukan saja menukarkan uang saja tetapi menyimpan uang tersebut pada banco-banco itu, sebab mereka menganggap banco ini tempat yang paling aman dan dapat dipercaya untuk menyimpan uang tersebut sewaktu-waktu dapat diambil dan dipergunakan untuk segala macam keperluan.
Sedangkan menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, tentang Perbankan menyatakan: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

2. Fungsi Bank
Secara ringkas fungsi bank dapat dibagi menjadi sebagai berikut:
a)
Penghimpun dana Untuk menjalankan fungsinya sebagai penghimpun dana maka bank memiliki beberapa sumber yang secara garis besar ada tiga sumber, yaitu:

1)
Dana yang bersumber dari bank sendiri yang berupa setoran modal waktu pendirian.
2)
Dana yang berasal dari masyarakat luas yang dikumpulkan melalui usaha perbankan seperti usaha simpanan giro, deposito dan tabanas.
3)
Dana yang bersumber dari Lembaga Keuangan yang diperoleh dari pinjaman dana yang berupa Kredit Likuiditas dan Call Money (dana yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh bank yang meminjam)


b)
Penyalur/pemberi Kredit Bank dalam kegiatannya tidak hanya menyimpan dana yang diperoleh, akan tetapi untuk pemanfaatannya bank menyalurkan kembali dalam bentuk kredit kepada masyarakat yang memerlukan dana segar untuk usaha. Tentunya dalam pelaksanaan fungsi ini diharapkan bank akan mendapatkan sumber pendapatan berupa bagi hasil atau dalam bentuk pengenaan bunga kredit. Pemberian kredit akan menimbulkan resiko, oleh sebab itu pemberiannya harus benar-benar teliti dan memenuhi persyaratan.
Mungkin Anda pernah mendengar beberapa bank dilikuidasi atau dibekukan usahanya, salah satu penyebabnya adalah karena banyak kredit yang bermasalah atau macet. 
c)
Penyalur dana Dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat berharga, penyertaan, pemilikan harta tetap.
d)
Pelayan Jasa Bank dalam mengemban tugas sebagai “pelayan lalu-lintas pembayaran uang” melakukan berbagai aktivitas kegiatan antara lain pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit dan pelayanan lainnya.


3. Tujuan Bank
Jasa perbankan pada umumnya terbagi atas dua tujuan. Pertama, sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah. Untuk ini, bank menyediakan uang tunai, tabungan, dan kartu kredit. Ini adalah peran bank yang paling penting dalam kehidupan ekonomi. Tanpa adanya penyediaan alat pembayaran yang efesien ini, maka barang hanya dapat diperdagangkan dengan cara barter yang memakan waktu.
Kedua, dengan menerima tabungan dari nasabah dan meminjamkannya kepada pihak yang membutuhkan dana, berarti bank meningkatkan arus dana untuk investasi dan pemanfaatan yang lebih produktif. Bila peran ini berjalan dengan baik, ekonomi suatu negara akan menngkat. Tanpa adanya arus dana ini, uang hanya berdiam di saku seseorang, orang tidak dapat memperoleh pinjaman dan bisnis tidak dapat dibangun karena mereka tidak memiliki dana pinjaman.

4. Jenis-jenis Bank
1) Bank Sentral
Bank sentral adalah bank yang didirikan berdasarkan Undang-undang nomor 13 tahun 1968 yang memiliki tugas untuk mengatur peredaran uang, mengatur pengerahan dana-dana, mengatur perbankan, mengatur perkreditan, menjaga stabilitas mata uang, mengajukan pencetakan / penambahan mata uang rupiah dan lain sebagainya. Bank sentral hanya ada satu sebagai pusat dari seluruh bank yang ada di Indonesia.
2) Bank Umum
Bank umum adalah lembaga keuangan uang menawarkan berbagai layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk, memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, jual beli valuta asing / valas, menjual jasa asuransi, jasa giro, jasa cek, menerima penitipan barang berharga, dan lain sebagainya.
3) Bank Perkreditan Rakyat / BPR
Bank perkreditan rakyat adalah bank penunjang yang memiliki keterbatasan wilayah operasional dan dana yang dimiliki dengan layanan yang terbatas pula seperti memberikan kridit pinjaman dengan jumlah yang terbatas, menerima simpanan masyarakat umum, menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, penempatan dana dalam sbi / sertifikat bank indonesia, deposito berjangka, sertifikat / surat berharga, tabungan, dan lain sebagainya.

5. Produk Perbankan
Pada dasarnya produk Bank dibagi dalam 3 kategori:
5.1 PRODUK DANA yaitu produk untuk menghimpun dana pihak ketiga. Terdiri dari :
- Giro
Merupakan suatu istilah perbankan untuk suatu cara pembayaran yang hampir merupakan kebalikan dari sistem cek. Suatu cek diberikan kepada pihak penerima pembayaran (payee) yang menyimpannya di bank mereka, sedangkan giro diberikan oleh pihak pembayar (payer) ke banknya, yang selanjutnya akan mentransfer dana kepada bank pihak penerima, langsung ke akun mereka.
- Tabungan
Adalah sebagian pendapatan masyarakat yang tidak dibelanjakan disimpan sebagai cadangan guna berjaga-jaga dalam jangka pendek.
- Deposito
Merupakan produk bank sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan kepada masyarakat. Dana dalam deposito dijamin oleh pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu.
Deposito biasanya memiliki jangka waktu tertentu di mana uang di dalamnya tidak boleh ditarik nasabah. Deposito baru bisa dicairkan sesuai dengan tanggal jatuh temponya, biasanya deposito mempunyai jatuh tempo 1, 3, 6, atau 12 bulan. Bila deposito dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo, maka akan kena penalti.
Deposito juga dapat diperpanjang secara otomatis menggunakan sistem ARO (Automatic Roll Over). Deposito akan diperpanjang otomatis setelah jatuh tempo, sampai pemiliknya mencairkan depositonya.
Bunga deposito biasanya lebih tinggi daripada bunga tabungan biasa. Bunga dapat diambil setelah tanggal jatuh tempo atau dimasukkan lagi ke pokok deposito untuk didepositokan lagi pada periode berikutnya.

5.2 PRODUK KREDIT yaitu produk penyaluran dana dalam bentuk kredit
Menurut golongannya terdiri dari :
1. Menurut sifat Penggunaannya
1) Kredit Konsumtif
Kredit ini dipergunakan oleh peminjam untuk keperluan konsumsi, artinya uang kredit di habiskan, dipergunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Jadi kredit ini tidak bernilai jika di tinjau dari segi untility uang, akan tetapi hanya membentuk seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya, misal : kredit pemilikan rumah,barang-barang rumah tangga dan lain-lain.
2) Kredit Produktif
Kredit ini di tujukan untuk keperluan produksi dalam arti luas, melalui kredit produktif inilah suatu untility uang dan barang dapat dilihat dengan nyata. peranan kredit produktif digunakan untuk peningkatan usaha baik usaha produksi perdagangan maupun investasi.

2. Menurut Keperluannya
1) Kredit Produksi atau Eksploitasi
Kredit ini diperlukan perusahaan untuk meningkatkan produksi baik peningkatan kuantitatif, yaitu jumlah hasil produksi maupun peningkatan kualitatif yaitu peningkatan kualitas atau mutu hasil produksi. Disebut juga kredit eksploitasi karena bantuan modal kerja tersebut digunakan untuk menutup biaya-biaya eksploitasi perusahaan secara luas berupa pembelian bahan baku, bahan penolong dan biaya produksi lainnya, seperti : upah, biaya penepakan, distribusi dan sebagainya.
2) Kredit Perdagangan
Kredit ini di gunakan untuk keperluan-keperluan perdagangan pada umumnya, yang berarti peningkatan untility of place dari sesuatu barang pelaksanaan pemberian kredit perdagangan dalam negeri maupun luar negeri dapat dilakukan dengan L/C.
3) Kredit Investasi
Kredit ini di berikan oleh bank kepada para pengusaha untuk keperluan investasi. Pemanfaatannya bukan untuk keperluan penanaman modal kerja akan tetapi untuk keperluan perbaikan atau perlambatan barang modal (Capital goods) beserta fasilitas-fasilitas lain yang ada hubungannya dengan itu.

3. Menurut Jangka Waktu
1) Kredit Jangka Pendek
Yaitu kredit yang diberikan dengan jangka waktu selama-lamanya 1 tahun
2) Kredit Jangka Menengah
Yaitu kredit dengan jangka waktu 1 sampai 10 tahun
3) Kredit Jangka Panjang
Yaitu kredit dengan jangka waktu lebih dari 10 tahun

4. Jenis Kredit Menurut Jaminan
1) Kredit Tanpa Jaminan (Unsecured Loans)
Jaminan yang dimaksud di sini adalah jaminan fisik. Di Indonesia kredit belum lazim dan dilarang oleh Bank Indonesia tetapi di Eropa dan Amerika kredit justru yang lazim dipakai dan khususnya di peruntukan bagi perusahaan yang besar dan kuat.
2) Kredit Dengan Jaminan
Jenis kredit ini adalah kredit yang penilainya lengkap dengan segala aspek penilaian turut dipertimbangkan termasuk jaminan. Jaminan tersebut dapat berupa rumah, tanah, pabrik, dan atau mesin-mesin pabrik, barang-barang perhiasan, dan barang-barang frekuensi lainnya.

5.3 PRODUK JASA LAYANAN yaitu produk layanan bank diluar dana dan kredit dalam rangka menghimpun Fee Based Income
- Layanan Payment (Telpon, HP, Listrik, dll)
- Layanan Transfer (Kliring, RTGS, Western Union, Moneygram, dll)
- Layanan Money Changer
- dll


6. API (Arsitektur Perbankan Indonesia)
Arsitektur Perbankan Indonesia (API) merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk,  dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan.   Arah kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang yang dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Berpijak dari adanya kebutuhan blue print perbankan nasional dan sebagai kelanjutan dari program restrukturisasi perbankan yang sudah berjalan sejak tahun 1998, maka Bank Indonesia pada tanggal 9 Januari 2004 telah meluncurkan API sebagai suatu kerangka menyeluruh arah kebijakan pengembangan industri perbankan Indonesia ke depan.  Peluncuran API tersebut tidak terlepas pula dari upaya Pemerintah dan Bank Indonesia untuk membangun kembali perekonomian Indonesia melalui penerbitan buku putih Pemerintah sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2003, dimana API menjadi salah satu program utama dalam buku putih tersebut.
Bertitik tolak dari keinginan untuk memiliki fundamental perbankan yang lebih kuat dan dengan memperhatikan masukan-masukan yang diperoleh dalam mengimplementasikan API selama dua tahun terakhir, maka Bank Indonesia merasa perlu untuk menyempurnakan program-program kegiatan yang tercantum dalam API.  Penyempurnaan program-program kegiatan API tersebut tidak terlepas pula dari perkembangan-perkembangan yang terjadi pada perekonomian nasional maupun internasional.  Penyempurnaan terhadap program-program API tersebut antara lain mencakup strategi-strategi yang lebih spesifik mengenai pengembangan perbankan syariah, BPR, dan UMKM ke depan sehingga API diharapkan memiliki program kegiatan yang lebih lengkap dan komprehensif yang mencakup sistem perbankan secara menyeluruh terkait Bank umum dan BPR, baik konvensional maupun syariah, serta  pengembangan UMKM.

*Disadur dari berbagai situs :
1.www.wikipedia.com
2.www.bi.go.id
3.www.organisasi.org





Ulasan :
1.Pengertian Bank
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bank,dengan berbagai jasa dan produk yang ditawarkan, merupakan suatu tempat penyimpanan uang, pemberi atau penyalur kredit dan juga perantara dalam berbagai lalu lintas pembayaran.

2.Fungsi Bank
Jika fungsi di atas diklasifikasikan lagi maka fungsi bank dibagi menjadi Fungsi Utama dan Fungsi Tambahan.
1)
Fungsi Utama, meliputi:
- penghimpun dana;
- pembiayaan;
- peningkatan manfaat dari dana masyarakat;
- penanggung resiko.
2)
Fungsi Tambahan, meliputi:
- memberikan fasilitas pengiriman uang;
- penggunaan cek;
- memberikan garansi bank.



3.Tujuan Bank
Dapat dikatakan bahwa tujuan bank terdiri dari 2. Yaitu menyediakan berbagai alat pembayaran yang sah bagi nasabah, seperti uang tunai, tabungan dan kartu kredit. Sedangkan tujuan yang kedua adalah memperlancar arus dana. Dengan kata lain bank menyalurkan dana pihak-pihak yang kelebihan dana untuk pihak-pihak yang membutuhkan dana untuk tujuan investasi.

4.Jenis-jenis Bank
Bank dapat dikategorikan menjadi 3 macam yaitu :
Bank sentral, merupakan pusat dari semua bank yang bertugas untuk mengatur regulasi perbankan,mencetak uang, dan kegiatan ekonomi lainnya yang berpengaruh secara nasional.
Bank Umum, merupakan tempat untuk menyediakan berbagai jasa dan produk perbankan seperti : penyimpanan uang dalam bentuk tabungan, pemberian kredit, dan lain sebagainya
Bank Perkreditan Rakyat, merupakan bank dengan wilayah operasional yang terbatas dan dapat memberikan pinjaman kredit dengan jumlah yang terbatas, serta mempunyai jasa dan produk lain layaknya bank umum

5.Produk Perbankan
Terdiri atas:
1. Menurut sifat Penggunaannya
1) Kredit Konsumtif. Kredit ini dipergunakan oleh peminjam untuk keperluan konsumsi,
2) Kredit Produktif. Kredit ini di tujukan untuk keperluan produksi dalam arti luas.
2. Menurut Keperluannya
1) Kredit Produksi atau Eksploitasi. Kredit ini diperlukan perusahaan untuk meningkatkan produksi baik peningkatan kuantitatif, yaitu jumlah hasil produksi maupun peningkatan kualitatif yaitu peningkatan kualitas atau mutu hasil produksi.
2) Kredit Perdagangan. Kredit ini di gunakan untuk keperluan-keperluan perdagangan pada umumnya
3) Kredit Investasi. Kredit ini di berikan oleh bank kepada para pengusaha untuk keperluan investasi.
3. Menurut Jangka Waktu
1) Kredit Jangka Pendek Yaitu kredit yang diberikan dengan jangka waktu selama-lamanya 1 tahun
2) Kredit Jangka Menengah Yaitu kredit dengan jangka waktu 1 sampai 10 tahun
3) Kredit Jangka Panjang Yaitu kredit dengan jangka waktu lebih dari 10 tahun
4. Jenis Kredit Menurut Jaminan
1) Kredit Tanpa Jaminan (Unsecured Loans)
Jaminan yang dimaksud di sini adalah jaminan fisik.
2) Kredit Dengan Jaminan
Jaminan dapat berupa rumah, tanah, pabrik, dan atau mesin-mesin pabrik, barang-barang perhiasan, dan barang-barang frekuensi lainnya.

6. Arsitektur Perbankan Indonesia (API)
Merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk,  dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan

Kamis, 07 Januari 2010

Balon Gas Sebagai Alat Angkut Udara

Gaya yang dibutuhkan agar balon dapat menjadi alat angkut:
Gaya aerostatik: Sesuai dengan hukum Archimedes. Setiap benda yang berada dalam liquida akan mengalami gaya angkat sebesar molume liquida yang dipindahkan oleh benda itu x berat jenis liquida (maupun gas atau udara).
Balon yang diisi udara yang dipanaskan akan menjadikan berat jenis udara didalam balon yang dipanaskan lebih kecil dari pada udara diluar balon sehingga gaya angkat aerostatik lebih besar dari berat balon (beserta muatannya) Inilah yang menyebabkan balon dapat melayang diudara. Balon yang diisi dengan gas yang berat jenisnya lebih kecil dari udara akan mendapatkan gaya angkat aerostatika lebih besar dari berat balon hingga balon juga dapat melayang diudara.
Jadi gaya angkat aerostatik hanya sanggup mengangkat balon, sedangkan untuk menggerakkan balon ke tempat lain membutuhkan gaya aerodinamik. Gaya aerodinamik ini terjadi akibat hembusan angin yang terhalang oleh balon atau hembusan "baling bali" untuk menciptakan gaya aerodinamik yang bermanfaat untuk melawan angin, sehingga gerakan balon dapat dibuat sesuai dengan keinginan sipengemudi.
Cara menentukan beban adalah beban beratnya harus lebih kecil dari suatu harga sehingga berlaku Jumlah beban ditambah ditambah berat balon lebih kecil dari gaya angkat aerostatika (volume balon x berat jenis gas yang ada didalam balon).

Sedangkan untuk tipe balon gas sendiri ada 2 jenis :

1. balon udara yang diisi dengan udara panas
- pada jenis balon udara ini terdapat suatu pembakar yang berfungsi untuk memanaskan udara dalam balon sehingga udara dalam balon menjadi lebih ringan dari udara luar sekitarnya.
2. balon udara yang diisi dengan gas yang memang ringan:
- gas hidrogen, namun kelemahan dengan menggunakan balon berisi gas hidrogen ini adalah mudah terbakar.
- gas helium, aman namun sangat mahal.
mengenai beban yang dapat diangkut, itu relatif. tergantung berapa banyak udara/gas yang mengisi balon.

Gaya yang dibutuhkan agar balon dapat menjadi alat angkut:
Gaya aerostatik: Sesuai dengan hukum Archimedes. Setiap benda yang berada dalam liquida akan mengalami gaya angkat sebesar molume liquida yang dipindahkan oleh benda itu x berat jenis liquida (maupun gas atau udara).
Balon yang diisi udara yang dipanaskan akan menjadikan berat jenis udara didalam balon yang dipanaskan lebih kecil dari pada udara diluar balon sehingga gaya angkat aerostatik lebih besar dari berat balon (beserta muatannya) Inilah yang menyebabkan balon dapat melayang diudara. Balon yang diisi dengan gas yang berat jenisnya lebih kecil dari udara akan mendapatkan gaya angkat aerostatika lebih besar dari berat balon hingga balon juga dapat melayang diudara.
Jadi gaya angkat aerostatik hanya sanggup mengangkat balon, sedangkan untuk menggerakkan balon ke tempat lain membutuhkan gaya aerodinamik. Gaya aerodinamik ini terjadi akibat hembusan angin yang terhalang oleh balon atau hembusan "baling bali" untuk menciptakan gaya aerodinamik yang bermanfaat untuk melawan angin, sehingga gerakan balon dapat dibuat sesuai dengan keinginan sipengemudi.
Cara menentukan beban adalah beban beratnya harus lebih kecil dari suatu harga sehingga berlaku Jumlah beban ditambah ditambah berat balon lebih kecil dari gaya angkat aerostatika (volume balon x berat jenis gas yang ada didalam balon).
Sedangkan untuk tipe balon gas sendiri ada 2 jenis :
1. balon udara yang diisi dengan udara panas
- pada jenis balon udara ini terdapat suatu pembakar yang berfungsi untuk memanaskan udara dalam balon sehingga udara dalam balon menjadi lebih ringan dari udara luar sekitarnya.
2. balon udara yang diisi dengan gas yang memang ringan:
- gas hidrogen, namun kelemahan dengan menggunakan balon berisi gas hidrogen ini adalah mudah terbakar.
- gas helium, aman namun sangat mahal.
mengenai beban yang dapat diangkut, itu relatif. tergantung berapa banyak udara/gas yang mengisi balon.