Kamis, 07 Januari 2010

Balon Gas Sebagai Alat Angkut Udara

Gaya yang dibutuhkan agar balon dapat menjadi alat angkut:
Gaya aerostatik: Sesuai dengan hukum Archimedes. Setiap benda yang berada dalam liquida akan mengalami gaya angkat sebesar molume liquida yang dipindahkan oleh benda itu x berat jenis liquida (maupun gas atau udara).
Balon yang diisi udara yang dipanaskan akan menjadikan berat jenis udara didalam balon yang dipanaskan lebih kecil dari pada udara diluar balon sehingga gaya angkat aerostatik lebih besar dari berat balon (beserta muatannya) Inilah yang menyebabkan balon dapat melayang diudara. Balon yang diisi dengan gas yang berat jenisnya lebih kecil dari udara akan mendapatkan gaya angkat aerostatika lebih besar dari berat balon hingga balon juga dapat melayang diudara.
Jadi gaya angkat aerostatik hanya sanggup mengangkat balon, sedangkan untuk menggerakkan balon ke tempat lain membutuhkan gaya aerodinamik. Gaya aerodinamik ini terjadi akibat hembusan angin yang terhalang oleh balon atau hembusan "baling bali" untuk menciptakan gaya aerodinamik yang bermanfaat untuk melawan angin, sehingga gerakan balon dapat dibuat sesuai dengan keinginan sipengemudi.
Cara menentukan beban adalah beban beratnya harus lebih kecil dari suatu harga sehingga berlaku Jumlah beban ditambah ditambah berat balon lebih kecil dari gaya angkat aerostatika (volume balon x berat jenis gas yang ada didalam balon).

Sedangkan untuk tipe balon gas sendiri ada 2 jenis :

1. balon udara yang diisi dengan udara panas
- pada jenis balon udara ini terdapat suatu pembakar yang berfungsi untuk memanaskan udara dalam balon sehingga udara dalam balon menjadi lebih ringan dari udara luar sekitarnya.
2. balon udara yang diisi dengan gas yang memang ringan:
- gas hidrogen, namun kelemahan dengan menggunakan balon berisi gas hidrogen ini adalah mudah terbakar.
- gas helium, aman namun sangat mahal.
mengenai beban yang dapat diangkut, itu relatif. tergantung berapa banyak udara/gas yang mengisi balon.

Gaya yang dibutuhkan agar balon dapat menjadi alat angkut:
Gaya aerostatik: Sesuai dengan hukum Archimedes. Setiap benda yang berada dalam liquida akan mengalami gaya angkat sebesar molume liquida yang dipindahkan oleh benda itu x berat jenis liquida (maupun gas atau udara).
Balon yang diisi udara yang dipanaskan akan menjadikan berat jenis udara didalam balon yang dipanaskan lebih kecil dari pada udara diluar balon sehingga gaya angkat aerostatik lebih besar dari berat balon (beserta muatannya) Inilah yang menyebabkan balon dapat melayang diudara. Balon yang diisi dengan gas yang berat jenisnya lebih kecil dari udara akan mendapatkan gaya angkat aerostatika lebih besar dari berat balon hingga balon juga dapat melayang diudara.
Jadi gaya angkat aerostatik hanya sanggup mengangkat balon, sedangkan untuk menggerakkan balon ke tempat lain membutuhkan gaya aerodinamik. Gaya aerodinamik ini terjadi akibat hembusan angin yang terhalang oleh balon atau hembusan "baling bali" untuk menciptakan gaya aerodinamik yang bermanfaat untuk melawan angin, sehingga gerakan balon dapat dibuat sesuai dengan keinginan sipengemudi.
Cara menentukan beban adalah beban beratnya harus lebih kecil dari suatu harga sehingga berlaku Jumlah beban ditambah ditambah berat balon lebih kecil dari gaya angkat aerostatika (volume balon x berat jenis gas yang ada didalam balon).
Sedangkan untuk tipe balon gas sendiri ada 2 jenis :
1. balon udara yang diisi dengan udara panas
- pada jenis balon udara ini terdapat suatu pembakar yang berfungsi untuk memanaskan udara dalam balon sehingga udara dalam balon menjadi lebih ringan dari udara luar sekitarnya.
2. balon udara yang diisi dengan gas yang memang ringan:
- gas hidrogen, namun kelemahan dengan menggunakan balon berisi gas hidrogen ini adalah mudah terbakar.
- gas helium, aman namun sangat mahal.
mengenai beban yang dapat diangkut, itu relatif. tergantung berapa banyak udara/gas yang mengisi balon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar